PT SumberAlfariaTrijayaTBK
Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya TBK, adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang retail, yaitu menjual barang-barang kebutuhan pokok dan sehari-hari. Kini perusahaan ini telah berkembang dengan pesat seiring dengan berjalannya waktu, dan tentunya sudah mempunyai cabang-cabang yang telah tersebar diseluruh Indonesia dengan nama alfamart.
Visi dari alfamart adalah : Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
Misi dari alfamart adalah :
·
Memberikan
kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul
·
Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal
yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi
·
Ikut berpartisipasi dalam membangun negara
dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
·
Membangun
organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat
bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya
1. Entitas
dan atribut yang terlibat
1. Entitas
SUPPLIER
KD_SUPP
NM_SUPP
2. Entitas KASIR
Atribut :
NOPEG
PASSWORD
3. Entitas PENJUALAN
Atribut :
NOPEG
KD_BRG
NO_KWI
JML_BRG
JENIS_TRX
TTL_BYR
4. Entitas BARANG
Atribut :
KD_BRG
NM_BRG
HARGA
JENIS
MERK
STOK
2. Deskripsi
data
·
ENTITAS SUPPLIER
{(KD_SUPP(kode
supplier)
(NM_SUPP(nama
supplier)}
·
ENTITAS KASIR
{(NOPEG (
Nomor Pegawai)
PASSWOED (password
Pegawai)}
·
ENTITAS PENJUALAN
{( NOPEG (Nomor Pegawai)
KD_BRG (Kode Barang)
NO_KWI
(Nomor Kwitansi)
JENIS_TRX(jenis
transaksi)
JML_BRG( Jumlah barang yang dibeli per kode
barang)
TTL_BYR (Jumlah uang yang dibayar)}
·
ENTITAS BARANG
{(KD_BRG
(kode barang)
NM_BRG(nama barang)
HARGA(harga
barang)
JENIS(jenis barang)
MERK(nama
merk barang)
STOK(stok
barang)}
3. ERD
(entity relationship diagram)
1.
Arsitektur basis data
Konsep
pemrogramman three tier (3 tier) atau yang biasa disebut dengan konsep client server programming merupakan
konsep pemrograman yang terdiri dari 3 komponen logic layer yang saling
berkaitan .
Berikut gambaran secara umum untuk arsitektur pemrogramman model three-tier memiliki 3 fungsionalitas sistem yang independent, yaitu
1. Komponen klien (Client application) yaitu komponen yang berjalan diatas local komputer user / client. (tier 1) Pada layer ini , akses tidak bisa sampai pada RDBMS layer jika tidak ada koneksi ke aplikasi server (layer 2 / tier 2) .
2. Aplikasi server (Aplication server) yaitu komponen yang berjalan pada remote server yang berfungsi sebagai koneksi antara klien dengan database system. (Tier 2). Pada layer ini , merupakan layer yang menghubungkan antara layer client (tier 1) dengan layer RDBMS Application (tier 3). layer ini berisi package, objek, method, fungsi dan segala aktifitas query yang akan dijalankan pada layer 3 / tier 3 (RDBMS Application).
3. Aplikasi RDBMS (RDBMS Application) yaitu kumpulan database , data resource manager dan aplikasi mainframe (Tier 3). Pada layer ini, berisi kumpulan database dan data resource manager yang merupakan pusat database suatu sistem. Layer 3 / tier 3 atau aplikasi RDBMS , tidak bisa diakses secara langsung melalui layer 1 / tier 1 atau aplikasi klien. jika aplikasi klien tidak terkoneksi ke layer 2 / tier 2 atau aplikasi server .
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah. Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan teknologi.
- Mudah untuk mengubah DBMS engine.
- Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
- Biaya jangka panjang yang rendah.
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan.
- Keunggulan kompetitif.
- Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan arsitekture Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
Berikut gambaran secara umum untuk arsitektur pemrogramman model three-tier memiliki 3 fungsionalitas sistem yang independent, yaitu
1. Komponen klien (Client application) yaitu komponen yang berjalan diatas local komputer user / client. (tier 1) Pada layer ini , akses tidak bisa sampai pada RDBMS layer jika tidak ada koneksi ke aplikasi server (layer 2 / tier 2) .
2. Aplikasi server (Aplication server) yaitu komponen yang berjalan pada remote server yang berfungsi sebagai koneksi antara klien dengan database system. (Tier 2). Pada layer ini , merupakan layer yang menghubungkan antara layer client (tier 1) dengan layer RDBMS Application (tier 3). layer ini berisi package, objek, method, fungsi dan segala aktifitas query yang akan dijalankan pada layer 3 / tier 3 (RDBMS Application).
3. Aplikasi RDBMS (RDBMS Application) yaitu kumpulan database , data resource manager dan aplikasi mainframe (Tier 3). Pada layer ini, berisi kumpulan database dan data resource manager yang merupakan pusat database suatu sistem. Layer 3 / tier 3 atau aplikasi RDBMS , tidak bisa diakses secara langsung melalui layer 1 / tier 1 atau aplikasi klien. jika aplikasi klien tidak terkoneksi ke layer 2 / tier 2 atau aplikasi server .
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser.
Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur Three Tier :
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah. Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
- Keamanan dibelakang firewall.Transfer informasi antara web server dan server database optimal. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan teknologi.
- Mudah untuk mengubah DBMS engine.
- Kemungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
- Biaya jangka panjang yang rendah.
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan.
- Keunggulan kompetitif.
- Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan arsitekture Three Tier :
- Lebih susah untuk merancang
- Lebih susah untuk mengatur
-lebih mahal
l
l
1.
Topologi
yang digunakan yaitu topologi star
Berikut gambaran
sederhana jaringan cabang alfamart
1.
Fragmentasi horizontal, vertikal dan mixed
Fragmentasi horizontal
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
p.0002
|
b.0002
|
sprite
|
minuman
|
200
|
p.0002
|
b.0003
|
Coca-cola
|
minuman
|
150
|
p.0001
|
b.0001
|
fanta
|
minuman
|
100
|
P.0001
|
b.0005
|
marllboro
|
roko
|
300
|
p.0002
|
b.0004
|
Sampoerna mild
|
roko
|
430
|
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
p.0002
|
b.0002
|
sprite
|
minuman
|
200
|
p.0002
|
b.0003
|
Coca-cola
|
minuman
|
150
|
p.0001
|
b.0001
|
fanta
|
minuman
|
100
|
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
P.0001
|
b.0005
|
marllboro
|
roko
|
300
|
p.0002
|
b.0004
|
Sampoerna mild
|
roko
|
430
|
Fragmentasi vertikal
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
Tuple_id
|
p.0002
|
b.0002
|
sprite
|
minuman
|
200
|
1
|
p.0002
|
b.0003
|
Coca-cola
|
minuman
|
150
|
2
|
p.0001
|
b.0001
|
fanta
|
minuman
|
100
|
3
|
P.0001
|
b.0005
|
marllboro
|
roko
|
300
|
4
|
p.0002
|
b.0004
|
Sampoerna mild
|
roko
|
430
|
5
|
No_peg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
Tuple_id
|
p.0002
|
sprite
|
minuman
|
200
|
1
|
p.0002
|
Coca-cola
|
minuman
|
150
|
2
|
p.0001
|
fanta
|
minuman
|
100
|
3
|
P.0001
|
marllboro
|
roko
|
300
|
4
|
p.0002
|
Sampoerna mild
|
roko
|
430
|
5
|
Kd_brg
|
stok
|
Tuple_id
|
b.0002
|
200
|
1
|
b.0003
|
150
|
2
|
b.0001
|
100
|
3
|
b.0005
|
300
|
4
|
b.0004
|
430
|
5
|
Fragmentasi mixed
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
Tuple_id
|
p.0002
|
b.0002
|
sprite
|
minuman
|
200
|
1
|
p.0002
|
b.0003
|
Coca-cola
|
minuman
|
150
|
2
|
p.0001
|
b.0001
|
fanta
|
minuman
|
100
|
3
|
No_peg
|
Kd_brg
|
Nm_brg
|
jenis
|
stok
|
Tuple_id
|
P.0001
|
b.0005
|
marllboro
|
roko
|
300
|
4
|
p.0002
|
b.0004
|
Sampoerna mild
|
roko
|
430
|
5
|
8. Perancangan
tampilan interface
Form supplier
Form barang
Form penjualan
Form kasir
9.
Kelebihan dan kekurangan dari sistem
yang dibangun
Kelebihan sistem yang
dibangun yaitu membantu proses penjualan dan pembelian barang dengan menerapkan
system administrasi yang kuat untuk Pencatatan dari barang masuk, penyimpanan
barang di gudang, sampai dengan barang keluar atau dijual.
Kekurangan sistem yang
dibuat ruang lingkup yang terbatas sehingga hanya membahas barang atau suatu
produk berupa fisik.
10.
Kesimpulan
Perlu dikembangkannya
sistem yang dibangun dengan ruang lingkup yang luas seperti terintegrasinya
dengan penjualan tiket pesawat, atau pembayaran yang lainnya.